Target produksi minyak sebanyak 950 ribu barel per hari yang ditetapkan oleh pemerintah, dinilai masih kurang.
Termasuk swap dari minyak Chevron ke gas Conoco Phillips sebesar 50 ribu barel per hari yang perlu ditambah sekira 10 ribu hingga 20 ribu barel per hari.
"Kalau target 950 ribu barel per hari sudah termasuk swap, itu terlalu ringan buat pemerintah. Sehingga nampaknya pemerintah perlu memberi pressure kepada para kontraktor kontrak kerja sama (KKKS)," ujar pengamat perminyakan Pri Agung Rakhmanto di sela rapat panggar, di Gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Senin (8/9/2008).
Lebih jauh ia mengungkapkan bahwa realisasi di lapangan bisa tetap 927 ribu barel per hari. Walaupun jika keputusan yang diambil adalah 950 atau 977 ribu barel per hari.
"Soalnya tambahan lifting minyak sebesar 20 ribu barel per hari dari ladang baru Exxon-Cepu belum bisa kita terima, karena harus dihitung dulu cost recovery-nya," jelasnya. (wdi) (ade)