Wednesday, January 20, 2010
Sisa Cadangan Minyak Indonesia 15 Tahun
Sisa Cadangan Minyak Indonesia 15 Tahun
Cadangan Minyak 15 Tahun
Cadangan Minyak Indonesia
Cadangan minyak bumiIndonesia sudah mulai menipis, yang kini diperkirakan hanya tersedia untuk jangka waktu sekitar 15 tahun. Hitungan tersebut dengan asumsi tingkat konsumsi tinggi seperti sekarang, yang berada pada kisaran tingkat pertumbuhan konsumsi 5-6 persen setahun. Perkiraan itu bisa lebih parah lagi kalau pola hidup dari masyarakat Indonesia yang sangat boros dalam penggunaan energi fosil ini masih dipertahankan. Sulit dibayangkan apa yang terjadi pada negeri ini jika mengalami kekurangan pasokan energy yang berkepanjangan.
US Geological Survey Oil and Gas Journal, 1995 – 2000, melaporkan Amerika Serikat yang hanya bisa memproduksi dan menikmati minyak bumi kurang dari 1 dekade, termasuk Kanada, Inggris, Norwegia, Mesir, Argentina, Australia, dan Ekuador. Dalam kelompok ini menurut US Geological Survey Oil and Gas Journal, termasuk Indonesia. Sumber yang sama juga memperkirakan Negara-negaraseperti China, Negeria, Aljazair, Malaysia, Kolombia, Oman, India, Qatar, Angola, Rumania, Yaman, dan Brunei, masih bisa menikmati enegi fosil ini dalam 50 tahun mendatag. Disamping itu dilaporkan juga Negara-negara yang produksi minyak buminya bisa berkelanjutan sampai 100 tahun seperti : Saudi Arabia, Rusia, Meksiko, Libya, Brazil, Azerbeijan, dan Trinidad, Iran dan Venezuela. Dan ternyata ada beberapa Negara yang bisa berpesta pora melanjutkan produksi minyaknya untuk masa lebih dari 100 tahun kedepan seperti Irak, Emirat Arab, Kuwait, Kazakhstan, Turkmenistan, Tunisia, dan Uzbekistan.
Walapun cadangan minyak bumi masih terdapat di berbagai belahan wilayah dunia, tetapi tak mungkin sanggup mengimbangi tingkat ketergantungan kita yang sangat tinggi pada energi fosil tersebut. Setidaknya ada perkiraan batasan, sekali waktu minyak bumi tak bisa disedot lagi dari perut bumi. Dengan melihat kondisi cadangan energi minyak bumi yang semakin menipis, prioritas utama yang harus dilakukan untuk menanggulanginya adalah mengurangi konsumsi BBM. Setelah itu usaha untuk mengganti energi fosil dengan energi alternatif.Beberapa negara seperti Amerika Serikat, Jepang, Brazil, China, India dan beberapa negara Eropa sudah bersiap-siap untuk mengatasi pasca habisnya minyak bumi. Mereka sudah mulai memanfaatkan etanol dan biodiesel sebagai alternatif pengganti energi minyak bumi.
Memang perlunya energi alternatif untuk mengurangi penggunaan BBM sudah sangat mendesak. Indonesia juga telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi masalah energi tersebut, seperti mengembangkan bahan bakar dari tumbuh-tumbuhan (biofuel) saat ini sedang menjadi bahan perhatian banyak kalangan. Biofuel adalah sejenis bahan bakar yang terbuat dari minyak nabati. Beberapa sumber bahan baku biofuel adalah sawit (palm), jarak (jatropha), sorgum, jagung, tebu dan singkong (casava). Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan sumber-sumber alam nabati yang dibutuhkan sebagai bahan dasar biofuel tsb, tinggal permasalahan penyediaan tenaga ahlinya.
Disamping Biofuel energi nuklir salah satu alternatif yang cocok untuk Indonesia. Seperti diketahui Negara Perancis menggunakan energi nuklir untuk memmenuhi 80 persen kebutuhan energinya.Sayangnya, pengembangan energi nuklir terkendala masalah teknologi dan sumber daya manusia sehingga perlu kerja sama dengan pihak asing.
Apa yang membuat nuklir kurang popular di Indonesia? Mungkin usaha pemerintah untuk mensosialisikan nuklir masih kurang. Nuklir hanya dipandang dari sisi negatifnya saja. Peran media massa sangat dibutuhkan dalam mensosialisasikan energi nuklir yang selama ini hanya di gambarkan sebagai alat pembunuh masal. Sangat diharapkan kita tidak terlambat untuk memutuskan penggunaan energi nuklir.
Jangan sampai pada saat kita sudah mulai bisa menerima kenyataan untuk mau tidak mau menerima penggunaan energi nuklir, kita sudah sangat jauh tertinggal dalam penyediaan tenaga ahlinya, terpaksa import SDM lagi. Apakah kita harus hidup dari kecerdasan bangsa lain selamanya? Sudah saatnya bekerja keras, karna kerja keras adalah energi kita yang paling pokok untuk mencetak manusia manusia cerdas untuk menaggulangi permasalahan energi yang tak akan ada habisnya selama kehidupan ini masih ada.
Tags: Cadangan Minyak, Energi Alternatif
http://www.indomigas.com
Labels:
migas