(FUNGSI & SIFAT – SIFAT LUMPUR)
1. TUJUAN
Mengenali komponen-komponen dari lumpur pemboran
- fasa cair
- reactive solids
- inert solids
- fasa kimia
2. Memahami fungsi-fungsi lumpur
3. Memahami rheology lumpur pemboran
- densitas
- sand content
- viscositas
- gel strength
- filtration loss
- mud cake
4. Memahami sifat-sifat kimia lumpur pemboran
5. Memahami pengaruh kontaminan terhadap sifat fisik lumpur pemboran
6. Memahami sifat-sifat pelumasan lumpur pemboran
7. Mengenali jenis-jenis lumpur pemboran
2. PENDAHULUAN
Secara umum, lumpur pemboran dapat dipandang mempunyai empat komponen atau fasa, yaitu ;
a. fasa cair (air atau minyak); 75% lumpur pemboran menggunakan air.
Istilah oil-base digunakan bila minyaknya lebih dari 95%.
b. reactive solids, yaitu padatan yang bereaksi dengan air membentuk koloid (clay); dalam hal ini clay air tawar seperti bentonite mengisaqp (absorb) air tawar dan membentuk lumpur.
c. inert solids (zat padat yang tak bereaksi); ini dapat berupa Barite (BaSO4) yang digunakan untuk menaikkan densitas lumpur. Selain itu, juga berasal dari formasi-formasi yang dibor dan terbawa lumpur, seperti chert, pasir atau clay-clay non swelling, sehingga akan menyebabkan abrasi atau kerusakan pompa.
d. fasa kimia; merupakan bagian dari system yang digunakan untuk mengontrol sifat-sifat lumpur, misalnya dalam disperson (menyebarkan partikel-partikel clay) atau flocculation (pengumpulan partikel-partikel clay). Efeknya terutama tertuju pada peng ‘koloid’ an clay yang bersangkutan. Zat-zat kimia yang mendispersi (menurunkan viskositas/mengencerkan) misalnya : Quebracho, phosphate, sodium tannate, dll. Sedangkan zat-zat kimia untuk menaikkan viskositas, misalnya : C.M.C, starch, dan beberapa senyawa polimer.