Saturday, November 20, 2010

Juli 2010, Produksi Minyak CPI Anjlok



Penghentian operasi tanpa direncanakan di Blok Rokan yang    dikelola Chevron Pacific Indonesia (CPI) selama 3 hari memicu anjloknya produksi minyak periode Juli 2010.
Presiden Direktur Chevron Pacific Indonesia  (CPI) A. Hamid Batubara mengatakan memasuki pekan terakhir Juli 2010, CPI memang mengalami penurunan produksi minyak untuk beberapa hari sebagai dampak dari pemadaman sumur-sumur produksi di Lapangan Minyak Sumatera.
Pemadaman sumur-sumur tersebut dilakukan, ujarnya, untuk mengatasi gangguan yang terjadi secara berurutan pada 22 Juli hingga 24 Juli di fasilitas pengolahan minyak Duri dan Minas.
“Setelah melalui proses pemeriksaan secara menyeluruh, ditemukan beberapa titik pada sambungan pipa dan saluran suar bakar gas yang memerlukan perbaikan untuk memulihkan integritas proses pada kondisi semula,” ungkapnya seperti dikutip bisnis.com, Minggu (8/8/2010).
Proses perbaikan, katanya, dapat diselesaikan dengan segera sehingga pada 25 Juli fasilitas produksi sudah dapat berfungsi secara normal. “Penurunan produksi yang terjadi selama 3 hari ini tidak berdampak besar terhadap kemampuan produksi CPI. Berdasarkan kinerja produksi saat ini, CPI akan tetap dapat mencapai target produksi untuk 2010 sesuai revisi Rencana Kerja Anggaran.” 
Eksekutif industri migas yang mengetahui tentang informasi tersebut menyebutkan pada Juni rata-rata produksi minyak mentah dan kondensat bulanan sempat menyentuh titik tertinggi, yaitu sebanyak 965.449 bph.
“Namun, tingkat produksi kemudian anjlok pada periode Juli menjadi sekitar 944.000 bph," tuturnya hari ini.
Menurut dia, penurunan tajam produksi bulanan itu utamanya terjadi karena penurunan produksi dari Blok Rokan. Dia mengungkapkan pada periode sebelumnya produksi CPI dari blok tersebut secara konsisten di level sekitar 373.000 bph.
Produksi CPI  tersebut sebenarnya masih lebih tinggi dari target internal perusahaan untuk memproduksi minyak rata-rata 336.700 bph tahun ini. Namun, jika dibandingkan dengan target yang disepakati antara CPI dan BP Migas yang sebesar 367.500 bph, rata-rata produksi pada Juli tersebut selisih negatif 4.500 bph.