Sunday, November 11, 2007

Value of Information (VoI) and Value of Flexibility (VoF)

Dalam membuat suatu keputusan utk melakukan pengeboran didalam suatu field eksplorasi, seringkali kali kita masih belum yakin seberapa besar chance of success (COS) dari lapangan tersebut. Untuk menambah keyakinan tersebut, maka dilakukan reprocesing seismic data lama, atau melakukan seismic kembali (bila perlu dengan seismic 3D) untuk memberikan gambaran yang lebih yakin mengenai struktur geologi dari lapangan itu. Namun demikian, orang masih mempertanyakan sejauh mana investasi atas kegiatan seismik yang baru ini dapat menjadi bernilai dibanding tanpa dilakukan seismik.

Untuk melihat seberapa efektif investasi seismic yang baru ini, maka perlu dihitung berapa nilai informasi yang didapat dari investasi seismic ini dibandingkan dengan tanpa seismic terhadap target field eksplorasi yang kita nilai. Dengan kata lain, berapa value of information (VoI) yang didapat dari seismic baru ini.

Artikel ini berusaha memberikan penjelasan dan pemahaman mengenai bagaimana kita menilai informasi yang dalam kasus ini adalah informasi atas seismic. Artikel ini juga akan membahas bagaimana kita menilai flexibilitas (value of flexibility / VoF) atas strategi kita dalam mengelola risiko negatif (down-side risk) dari technical uncertainty lapangan tersebut.

Hal ini merupakan sebagian dari kajian didalam modern asset pricing method yang menggabungkan antara decision tree analysis dan real options dalam melakukan penilaian terhadap asset perminyakan.
Sebagaimana terlihat pada matrix dibawah ini, hampir sebagian besar E&P project mempunyai tingkat uncertainty yang tinggi pada sisi technical and market issue.

Figure 1. Market vs Technical Uncertainty
Value of Information (VoI)

Sebenarnya metode untuk menghitung Value of Information (VoI) ini sudah banyak dikaji pada banyak paper, namun belum diterapkan secara luas didalam prakteknya. Adapun konsep dasar dari perhitungan VoI ini adalah menentukan nilai EMV (expected monetary value) dari data akuisisi atas informasi dan interpretasinya untuk mengurangi tingkat uncertainty dari suatu proyek eksplorasi.

Untuk memudahkan pemahaman atas konsep ini, berikut contoh kasus yang diambil dari suatu prospek field eksplorasi di suatu blok PSC.
Dari departemen eksplorasi didapatkan data sebagai berikut:
Table1. Chance of Success and Reserve Amount

Dari tabel diatas, terlihat bahwa chance of succes (COS) utk field minyak ini adalah 19.6%. Berdasarkan data ini kita melakukan analisis ekonomi terhadap terhadap tiap reserve kategori (P90/low, P50/base, dan P10/hgh) dengan menggunakan beberapa asumsi sebagai berikut :

  • Asumsi Reservoir (Deliverability per well, Ultimate recovery per well, and decline rate per year)
  • Asumsi Development (Production facilities, Pipeline cost, Drilling Cost)
  • Asumsi komersial (Oil Price, Fixed and Variable Operating Cost)

Dengan memasukkan data asumsi-asumsi didalam model PSC untuk SCS, dihasilkan NPV berdasarkan metode “traditional DCF” utk masing-masing case sebagai berikut :

- High case (P10) = $ 31,272 ribu
- Base case (P50) = $ 13,874 ribu
- Low case (P90) = $ 7,268 ribu

Sedangkan untuk biaya explorasinya adalah sebesar $ 900 ribu dimana uang inilah yang akan hilang jika gagal ditemukan minyak dari lapangan eksplorasi ini. Adapun kemungkinan gagal dari proyek ini atau chance of failure (COF) nya adalah sebesar 80.4%.

Jika kita gambarkan dalam diagram decision tree analysis, maka akan kita dapatkan gambar seperti dibawah ini :

Figure 2. Diagram Tree for Case 1

Dalam kondisi diatas terlihat bahwa dalam decision node digambarkan dengan kotak hijau, kita akan mempunyai dua opsi, apakah kita akan teruskan proyek ini (“go”) atau tidak (“not go”). Keputusan yang dibuat tentunya bergantung berapa hasil yang didapat (pay-off) dari berbagai kemungkinan outcome yang terjadi dari proyek tersebut seperti digambarkan dengan lingkaran merah.

Dari hasil perhitungan NPV didapatkan hasil sebagai berikut :

Figure 3. EMV result for Case 1
Berdasarkan diagram diatas, proyek ini sangat feasible meski kita masih mempunyai resiko kehilangan uang sebanyak $ 900 ribu jika proyek ini gagal.
Diasumsikan bahwa untuk lebih memastikan mengenai kondisi struktur geologi dari lapangan ini, kita mempunyai opsi utk melakukan seismic 3D dimana biayanya sebesar $ 400 ribu. Hasil dari seismic ini tentunya akan memberikan informasi baru guna memperbaiki asumsi geological chance yang kita dapat sebelumnya. Namun demikian apakah seismic ini dapat memberikan nilai informasi yang positif. Hal ini yang akan dibahas pada paragrah selanjutnya.

Diasumsikan berdasarkan pengalaman departemen eksplorasi dari hasil seismic 3D ini akan meningkatkan geological chance dari sebelumnya 20/80 dan 50/50 jika seismic ini menghasilkan struktur geologi yang baik dengan kemungkinan sebesar 39.2%. Dilain pihak terdapat kemungkinan sebesar 60.8% sesimic ini menghasilkan struktur geologi yang buruk sehingga tidak layak di bor dan dengan hasil ini kita akan kehilangan uang sebesar $ 400 ribu.

Kondisi diatas dapat digambarkan sebagai berikut

Figure 4. Decision Analysis of no-seismic and shoot seismic

Jika kita perhatikan probability dari kedua kasus diatas diasumsikan sama. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan perbandingan sejauh mana investasi seismic ini lebih bernilai pada kondisi probability yang sama. Hal dibuktikan dengan perhitungan COS pada kasus kedua ini yang sama dengan kasus pertama seperti terlihat dibawah ini.
COS : 39.2% x 50% = 19.6%
COF :(39.2% x 50%) + 60.8% = 80.4%

Dari diagram diatas memperlihatkan bahwa dengan melakukan seismic sebesar $400 ribu, NPV yang didapat sebesar $2,934, ribu. Maka jika dibandingkan dengan tanpa melakukan seismic selisihnya adalah $147. Nilai inilah yang disebut nilai informasi (value of information) dalam hal ini informasi atas aktifitas seismic 3D.

Selama VoI ini positif maka investasi utk mengakuisisi informasi atas field ini lebih baik dibandingkan dengan langsung mengebor. Dilain pihak, dari sisi resiko terhadap kerugian, maka biaya yang kita keluarkan masih lebih kecil dibandingkan kalau kita harus langsung mengebor.

Seberapa maksimum biaya yang harus dikeluarkan untuk seismic adalah sekitar $ 547 ribu dimana ini adalah nilai informasi maksimum yang dapat diberikan dari asumsi geological chance yang ada saat ini sebagaimana terlihat hasilnya pada gambar dibwh ini.

Figure 5. Maksimum VoI resulted from Seismic Shooting
Dari contoh kasus diatas terlihat, bahwa metode penilaian terhadap VoI dilakukan utk melihat seberapa besar nilai dari akuisisi terhadap informasi baru tersebut.

Dalam banyak situasi, analisis terhadap VoI adalah usaha untuk mengelola uncertainty. Namun demikian, VoI sendiri masih belum mengeksploitasi berbagai opsi strategi yang dapat diterapkan pada proyek eksplorasi tersebut. Hal ini dapat dicapai dengan menggunakan flexibilitas strategi kita dalam mengelola uncertainty dari proyek tersebut. Paragraf berikutnya akan menjelaskan bagaimana kita mendapatkan nilai flexibilitas (Value of Flexibility / VoF) dari strategi kita.


Value of Flexibility (VoF)

Sebelum kita melakukan akuisisi informasi baru seperti kasus sebelumnya, sebenarnya kita bisa melakukan analisis yang sama dengan VoI tapi dengan tujuan menentukan manfaat yang diharapkan dari fleksibilitas terhadap berbagai opsi strategic kita, yang dikenal dengan istilah nilai terhadap flexibilitas (Value of Flexibility / VoF).

Beberapa kondisi yang membutuhkan penggunaan VoF ini diantaranya:
- Ketika akuisisi terhadap informasi baru ini tidak memungkinkan
- Ketika VoF lebih murah dibandingkan dengan akuisisi terhadap informasi baru
- Untuk mengelola sisa uncertainty setelah informasi baru didapatkan
- Ketika dapat menciptakan value (value-creation)

Pada tiga kondisi pertama, VoF ditujukan untuk memindahkan risiko negatif yang ada dalam uncertainty, sedangkan kondisi yang keempat ditujukan untuk mengeksploitasi uncertainty.

Figure 6. VoF, VoI, and Deterministic analysis

Dari tabel diatas terlihat bahwa pengelolaan uncertainty, flexibilitas dalam suatu rencana proyek tidak hanya untuk mengalihkan risiko tapi juga menciptakan value.

Kunci untuk mendapatkan nilai dari flexibility adalah berpikir secara kreatif. Sebagai contoh bagaimana satu keputusan dari rencana suatu project dapat dibagi menjadi beberapa tingkat keputusan dengan melihat berbagai opportunity yang ada. Misalnya dengan membagi pengeluaran dalam dua tahap akan memberikan opsi pada kita bahwa kita akan melanjutkan ke step berikutnya bila step pertama ini terlihat baik hasilnya. Dengan opsi seperti ini maka pengeluaran biaya bisa lebih efektif.

Pada kasus berikut kita akan melihat bagaimana kita menentukan nilai dari flexibilitas terhadap strategic option yang ada.

Dari kasus sebelumnya kita telah menghitung seberapa besar nilai yang didapat atas investasi seismic untuk mendapatkan informasi baru, namun salah satu issue yang belum dipecahkan yaitu bagaimana kita terlindung dari kemungkinan hasil sesimic yang buruk.
Seperti kita ketahui bahwa kita banyak melakukan kerja sama dengan perusahaan lain untuk melakukan sharing risk.

Kita asumsikan bahwa kemungkinan resiko mendapatkan hasil struktur geologi yang buruk akan dikelola dengan Exploration Joint Venture Agreement (EJVA) dengan partner. Strategi kita adalah memfarm-out 40% working interest kepada partner dengan syarat mereka akan membiayai eksplorasi pada lapangan itu. Dengan strategi ini kita berusaha menciptakan value terhadap downside risk akibat hasil seismic yang buruk.

Perlu dicatat, asumsi untuk kasus EJVA ini tidak persis sama dengan apa yang ada di kontrak sebenarnya dimana pada blok produksi tentunya ada pengaruh dengan sistem cost recovery atas biaya eksplorasi ini.
Seperti terlihat pada gambar dibawah ini (pada bagian paling bawah), diasumsikan jika hasil dari seismic ini buruk, maka geological chance akan turun dari 20% menjadi 2%.

Figure 6. VoF resulted from EJVA strategy case
Sama dengan kasus sebelumnya, diasumsikan bahwa secara keseluruhan COS kasus ini akan sama dengan kasus pertama (pada gambar 2) dibuktikan dengan perhitungan dibawah ini :
COS : (36.7% x 50%) + (63.3% x 2%) = 19.6%
COF :(36.7% x 50%) + (63.3% x 98%) = 80.4%

Adanya opsi strategi utk melindungi hasil seismic yang buruk ini, kita akan mendapatkan pay-off sebesar $ 2,867 ribu. Nilai ini lebih besar $ 90 ribu dibandingkan base case sebelumnya. Inilah yang disebut dengan Nilai flexibility (VoF)

Ringkasan

Dari contoh kasus-kasus diatas terlihat bagaimana VoI dan VoF dapat membantu management didalam membuat suatu keputusan dalam lingkungan bisnis yang sangat tinggi tingkat uncertainty.

Dengan memperkirakan pengaruh dari uncertainty ini, maka perubahan paradigma dari VoI ke VOF adalah merupakan kunci untuk menciptakan value dari adanya uncertainty ini. Inilah yang menjadi dasar pemikiran dari Real Options.

Dari artikel ini paling tidak kita telah mendapatkan solusi bagaimana kita mengelola uncertainty pada aspek technical issue atau sering disebut “private risk”, sedangkan issue yang belum dipecahkan adalah mengenai “market risk” yaitu resiko akibat uncertainty yang ada di pasar seperti harga minyak. Hal ini tentunya berhubungan dengan komersialisasi dari field itu. Adanya uncertainty yang tinggi pada harga minyak, tentunya sangat berpengaruh pada kelangsungan field ini kedepan. Kecerdikan kita didalam menerapkan strategi tentunya dibutuhkan didalam mengelola market risk ini.

Akhirnya kemampuan kita didalam mengelola uncertainty baik itu private dan market diharapkan akan menciptakan value bagi perusahaan.