Sunday, August 22, 2010

Acidizing : JOB PPS (3)


Sumur South West Oscar #5 (SWO #5) pertama kali dibor pada tanggal 30 Oktober 1997 dengan kedalaman 9809 ft. dan selesai pada tanggal 12 Desember 1997. Sumur ini mulai berproduksi pada tanggal 19 Desember 1997 dengan menggunakan pompa benam ESP.

Pada tanggal 24 Februari 2010, sumur SWO #5 dinyatakan ODH dan program servis sumur segera dilaksanakan dengan tujuan mengganti pompa ESP sehingga produksi masih bisa dilanjutkan.

Dalam program servis sumur SWO #5 juga akan dilakukan program acidizing untuk membersihkan lubang bor serta membersihkan formasi dari scale yang bisa mengurangi rate produksi sumur. Acidizing atau pengasaman, dilakukan juga diperuntukkan untuk meningkatkan permeabilitas dari sumur. Sehingga penurunan permeabilitas yang disebabkan oleh scale pada formasi, bisa terselesaikan dengan metode pengasaman ini.


Dewasa ini telah dikenal 3 jenis pengasaman, antara lain :
o Matrix acidizing
Asam di injeksikan ke formasi pada tekanan di bawah tekanan rekah, dengan tujuan agar reaksi asam menyebar ke formasi secara radial. Matrix Acidizing digunakan baik untuk batuan Karbonat(limestone/dolomite) maupun sand stone. Teknik ini akan berhasil untuk sumur dengan damage sedalam 1-2 ft.
o Acid Fracturing
Digunakan hanya untuk karbonat,kenaikan produksi diakibatkan oleh kenaikan permeabilitas sampai jauh melampaui zone damagenya.
o Acid Washing
Untuk melarutkan material atau scale sekitar sumur, meliputi pipa atau juga perforasinya

Dalam penggunaannya pun, tidak sembarang asam dapat digunakan dalam proses pengasaman. Ada beberapa jenis asam yang dipakai dalam program pengasaman, antara lain :

1. Asam Chlorida
Asam HCl atau Muriatic Acidadalah asam yang paling banyak digunakan, Asam ini harganya murah dan dapat diberi inhibitor, dan hasil reaksi terlarut dalam air.Tabel 3.1, Merupakan Reaksi HCl terhadap Limestone, dolomite dan sandstone.
Pada umumnya HCl digunakan dilapangan dengan konsentrasi berat 15% hal ini akan mempengaruhi titik beku dari asam yang bersangkutan. Kerugian pemakian asam HCl terutama pada sifat korosif yang tinggi, terutama pada temperatur diatas 250oF. Untuk pencegahan perlu ditambah Corrosion inhibitor.
2. Asam Fluorida
Hydrofloric Acid (HF) digunakan untuk sandstone karena dapat melarutkan Silikat, HF dapat bereaksi dengan Ca dan Mg akan tetapi membentuk endapan . Penggunaan HCl yang dicampur HF dapat menghilangkan scale pada sandstone karena sementasi sandstone terdiri dari Ca dan Mg. Asam HF mempunyai kemampuan melarutkan padatan lumpur,mineral Clay , feldspar dan silika .
3. Asam Acetic (CH3COOH)
Merupakan asam organik yang dapat melarutkan Carbonat, laju reaksi asam acetic lebih lambat dibanding dengan HCl,asam acetic tidak bersifat korosif.
4. Asam Formic
Merupakan jenis asam yang terionisasi sangat lemah, sehingga reaksi akan berjalan lambat.




Dengan adanya pengasaman ini, diharapkan setelah sumur kembali diinstal pompa ESP baru, produksi dapat kembali optimum karena scale sudah berkurang dari formasi. Pompa ESP yang baru akan didisain sedemikian rupa sehingga rate yang didapat dari sumur SWO #5 dapat optimum.