Tuesday, June 16, 2009

Depot Pertamina Plumpang


Lima Juta Liter Bensin Terbakar

JAKARTA – Kebakaran hebat terjadi di Depot Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, tadi malam. Sampai berita ini diturunkan pukul 24.00, api masih berkobar dari salah satu tabung raksasa yang menampung lima juta liter BBM itu. Dikhawatirkan api menjalar ke tangki-langki lain yang daya tampungnya sama. Jarak antara tangki di Depot Plumpang berkisar 15 meter.

Berdasarkan laporan kebakaran yang diterima Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta, api diperkirakan berkobar sejak pukul 21.20 WIB. Sardi, salah satu petugas PMK, mengatakan, sebagian besar mobil pemadam kebakaran dari lima wilayah Kotamadya di DKI Jakarta dikerahkan untuk membantu pemadaman.

Pantauan koran ini di lapangan, api yang melalap depot itu mencapai ketinggian sekitar seratus meter. Kobaran api terlihat jelas hingga jarak lebih dari sepuluh kilometer. Warga di sekitar depot langsung berhamburan mengungsi karena khawatir api menjalar ke daerah pemrukiman. Tampak, beberapa ibu dan anak-anak menangis melihat kobaran api yang masih membesar. Panasnya kobaran api dirasakan warga yang menonton dari jarak 500 meter.

Menurut Gunawan, warga Tanah Merah yang berjarak sekitar 1,5 km dari Depot Plumpang, dia mendengar tiga kali ledakan sebelum mengetahui depot itu terbakar. Saat berusaha menyelamatkan diri, Gunawan mengaku harus menembus lautan manusia yang bercampur antara warga yang mengungsi dan warga yang menonton kebakaran. Gunawan mengaku melihat setidaknya dua tangki yang terbakar, petugas pemadam kebakaran tampak berusaha mematikan api.

Di tengah upaya pemadaman, hujan gerimis sempat mengguyur kawasan yang terbakar sekitar 10 menit. Namun, gerimis itu tak kunjung berubah menjadi hujan deras. Angin yang bertiup kencang membuat gerimis itu menghilang.

Warga menyemut di dekat jembatan layang di dekat gerbang Depo Pertamina yang bertuliskan ‘Kepuasan Anda Kami Utamakan’. Bahkan banyak warga yang melawan arus lalu lintas, sekedar ingin melihat kebakaran. Tidak hanya dari depan, dari belakang depo juga demikian. Mereka tampak menyaksikan lokasi kebakaran.

Sedangkan Juru Bicara Pertamina Anang Rizkani Noor menegaskan, Pertamina tidak akan berspekulasi memastikan penyebab kebakaran. Termasuk, kemungkinan adanya kesengajaan dari pihak yang dirugikan dengan adanya sistem komputerisasi yang baru berjalan sekitar dua minggu terakhir. “Saat ini yang paling penting pemadaman api dulu,” katanya.

Dia menjelaskan, yang terbakar adalah tangki 5.000 kiloliter premium. Secara keseluruhan, Depot Plumpang memiliki cadangan pasokan premium 50-60 ribu kiloliter. Anang menjamin pasokan bahan bakar, terutama premium, wilayah Jakarta dan sekitarnya tidak akan terganggu meski salah satu tangki penyimpanan di Depot Plumpang terbakar. “Mudah-mudahan kebutuhan masyarakat bisa kami pasok dari tangki lainnya,” katanya.

Menurut Direktur Pemasaran Pertamina Achmad Faisal, untuk sementara, pasokan dari depo Plumpang akan digantikan oleh Depo Pertamina di Padalarang, Cikampek, dan Tanjung Merak

Ledakan di Depo Plumpang tak hanya mengejutkan warga tetapi juga membuat sibuk petinggi Pertamina dan penanggung jawab keamanan. Sekitar pukul 23.00, di lokasi kebakaran telah berkumpul Komisaris Utama Pertamina Jenderal Pol (Purn) Sutanto, Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, dan Kabareskrim Mabes Polri Komjen Pol Susno Duaji. Mereka tampak masuk ke dalam depo dan memantau langsung kebakaran

Ledakan Depo Plumpang memang mengagetkan apalagi bersamaan dengan isu akan dicopotnya Dirut Pertamina Ari H Soemarno yang santer terdengar dalam sepekan terakhir. Selain itu juga berkaitan dengan makin dekatnya pemilu yang akan digelar dalam hitungan bulan.

Depo Plumpang memiliki peran sentral dalam distribusi BBM di Jabotabek yang notabene menjadi pusat perputaran bahan bakar terbesar di Tanah Air. Saat ini Depo Plumpang menyalurkan berbagai macam produk yaitu premium, kerosene, solar, biosolar, pertamax, dan pertamax plus.

Depo itu melayani SPBU se-Jabodetabek dan memasok premium ke 600 SPBU. Tak hanya itu, Depo Plumpang bahkan menyuplai pertamax hingga ke Bandung. Depo Plumpang juga menyuplai 11.000 kilo liter/hari untuk premium, 4.200 kilo liter/hari kerosene, dan solar plus biosolar sebesar 5.100 kilo liter/hari.