Metode seismik refleksi (Pantul) adalah salah satu metode geofisika yang biasa digunakan dalam eksplorasi Hidrokarbon. Dalam aplikasinya metode seismik ini dikombinasikan dengan metode lain, contohnya untuk survei awal biasanya digunakan metode Gravitasi dan Magnetik. Metode gravitasi digunakan untuk mengetahui kondisi struktur geologi, sedangkan metode magnetik digunakan untuk mengetahui batas basement dari sebuah cekungan yang ada di daerah penelitian.
Pada umumnya metode seismik refleksi terbagi atas tiga tahapan utama, yaitu:
- akuisisi data seismik : kegiatan mengumpulan data di lapangan mulai dari survei pendahuluan hingga survei mendetail.
- Pengolahan data seismik : kegiatan mengolah data yang telah direkam dalam tape dalam bentuk analog data dan dikonversi ke dalam bentuk digital untuk dilakukan pemrosesan data oleh tim processing.
- Interpretasi data seismik: kegiatan yang dilakukan setelah proses pengolahan data seismik selesai dan menghasilkan penampang seismik termigrasi. Kegiatan interpretasi dimulai dengan penelusuran horison, pembacaan waktu (travel time), dan plotting pada penampang seismik yang hasilnya disajikan atau dipetakan pada peta dasar yang berguna untuk mengetahui struktur atau model geologi bawah permukaan.
Pada pembahasan kali ini khusus akan dibicarakan mengenai Interpretasi Data Seismik secara mendasar. Terdapat beberapa hal yang berpengaruh dalam proses interpretasi data, diantaranya :
Pertama, metode seismik refleksi memiliki respon yang cukup baik dalam menggambarkan kondisi litologi yang bersifat lateral. Reflektivitas yang ditampilkan dalam wigle-wigle seismik menampilkan bagaimana proses pemantulan gelombang yang terjadi pada batas antar lapisan, yaitu RC (Koefisien Refleksi) yang mewakili sifat AI (akustik Impedansi) yaitu kemampuan batuan meneruskan gelombang yang merupakan perkalian antara kecepatan gelombang dengan densitas batuan tersebut.
Kedua, yang dapat dilakukan dalam interpretasi data seismik yaitu menentukan struktur geologi berdasarkan respon gelombang yang tergambar pada penampang seismik. Struktur geologi sangat penting, dimana sebagian besar struktur geologi sangat berpengaruh terhadap terbentuknya petroleum system pada suatu daerah prospek.
Terbentuknya sebuah petroleum system dipengaruhi oleh litostratigrafi (kondisi lengkungan pengendapan) dan kronostratigrafi (waktu terjadinya).
Ketiga, yaitu adanya noise. S/N ratio sangat mempengaruhi baik buruknya data yang kita peroleh. Noise dapat mengganggu kita dalam melakukan interpretasi data.
Pertama, metode seismik refleksi memiliki respon yang cukup baik dalam menggambarkan kondisi litologi yang bersifat lateral. Reflektivitas yang ditampilkan dalam wigle-wigle seismik menampilkan bagaimana proses pemantulan gelombang yang terjadi pada batas antar lapisan, yaitu RC (Koefisien Refleksi) yang mewakili sifat AI (akustik Impedansi) yaitu kemampuan batuan meneruskan gelombang yang merupakan perkalian antara kecepatan gelombang dengan densitas batuan tersebut.
Kedua, yang dapat dilakukan dalam interpretasi data seismik yaitu menentukan struktur geologi berdasarkan respon gelombang yang tergambar pada penampang seismik. Struktur geologi sangat penting, dimana sebagian besar struktur geologi sangat berpengaruh terhadap terbentuknya petroleum system pada suatu daerah prospek.
Terbentuknya sebuah petroleum system dipengaruhi oleh litostratigrafi (kondisi lengkungan pengendapan) dan kronostratigrafi (waktu terjadinya).
Ketiga, yaitu adanya noise. S/N ratio sangat mempengaruhi baik buruknya data yang kita peroleh. Noise dapat mengganggu kita dalam melakukan interpretasi data.
_Bersambung_