Tuesday, May 31, 2011

Acidising and Other Matrix Treatments

This chapter, entitled “Acidising and other Matrix Treatments”, discusses the chemical methods of well stimulation.  The common factor among these treatments is that they are carried out under matrix conditions i.e. the injected fluids flow radially away from the wellbore since the treatment fluid is injected into the well at rates and pressures below that required for creation of a hydraulic fracture. This chapter mainly concentrates on the injection of acid (“Acidising”), the most frequently employed of the chemical treatments.
Matrix (stimulation) treatments  are a common form of well intervention aimed at removing this formation damage and restoring the well to its natural, undamaged inflow performance.  An alternative stimulation technique - propped hydraulic fracturing - will be covered in a later chapter. This latter well treatment can bypass this damage and/or increase the effective wellbore radius.  Either of these stimulation treatments may be carried out immediately after drilling the well is completed or at any time in the well’s producing lifetime when they can be economically justified. Matrix stimulation treatments increase well productivity by pumping a specially formulated treatment fluid (frequently, but not always, an acid) which is designed to remove (normally dissolve) the formation damage.  However, the keys to successful treatments are:
1)    The identification of a suitable candidate well which is capable of a greater hydrocarbon production rate.
2)   The selection of the optimum type of treatment fluid for the removal of the formation damage.
3)   The design of the operational aspects of the treatment.



selanjutnya download disini...

Friday, May 27, 2011

Allahusshomad :)

'Audzubillahiminasyaitonirrajim,
Bismillahirrahmanirrahiim,

Qul huwallahu ahad, Allahusshomad, Lam yalid, walam yulad, Wa lam yaqullahu, quffuwan Ahad. (Q.S. Al-Ikhlas)


Itu muqomadimah, alias pembukaan dari tulisan saya malam ini, sekali kali jadi orang yang taat, wkwkwk...

Iyap, Allahusshomad adalah judul dari tulisan saya hari ini, sebuah kata magis yang membuat sesuatu tak berarti menjadi berarti, membuat nothing become something.

Allahusshomad, petikan ayat kedua dari surah Al Ikhlas, yang artinya "Allah tempat meminta", mau minta apapun dipersilahkan, mau minta sehat, mau minta dilapangkan rejeki, mau minta panjang umur, semuanya dibolehin, bebaaaaas, asal jangan minta ganteng aja, itu udah susah..hahahahaha...

Tapi bener lho, apa yang kita minta, akan menjadi sugesti tersendiri, kalau kita berdoa dan meminta sesuatu ama Allah, kita sebenere ga tau itu akan dikabulkan atau enggak, tapi itu bisa membuat kita lebih tenang, seolah ada tangan besar yang menggenggam erat tangan kita dan bilang, tenang, kamu pasti bisa!!

Hidup itu memang misterius, dan unik, kita diperintahkan untuk meminta pada-Nya, dan memohon apapun kepada-Nya,tapi sadar gak sebenere semuanya sudah ditulis oleh-Nya di Lauhul mahfudz.

“Sesungguhnya setiap orang dari kalian diciptakan dalam kandungan ibunya 40 hari sebagai nutfah (sperma), 40 hari sebagai segumpal darah, 40 hari segumpal daging, kemudian diutuslah malaikat padanya dan ditiupkanlah kepadanya ruh. lalu malaikat itu diperintahkan untuk menetapkan empat kata, rezeki, umur, amalnya, senang atau susah.”

Semua sudah ditetapkan sejak kita dalam kandungan, tapi Allah juga berfirman lain,

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka ” QS 13:11

Naah looh?? terus kamu simpulin apa?? dari dua firman Allah itu?

pernah sy cerita di blog ini, kenapa saya bisa masuk teknik Perminyakan, apa pernah ada yang menyangka sebelumnya? ga ada kok.

Semua sudah ada ketentuannya, semua sudah digariskan oleh Allah. :)

Apakah kita harus menyesali pertemuan kita dengan seseorang yang mengakibatkan kita jatuh, kita sakit, atau kita drop? Semua ada maknanya kok. pasti ada makna dibalik setiap penciptaan. dan ga ada yang tau akan masalah itu.

hari ini, saya berdiskusi dengan seorang sahabat sekaligus saudara, musuh, teman, adek, kakak, tempat sampah, dan bahkan orang yang saling sayang (kalo yg ini hoax, ga sayang kayake dia ma gw..wkwkwkwk..)

setelah sekian lama kami ga bertemu secara empat mata, akhirnya kami bertemu kembali untuk membicarakan masalah hidup, atau apa pun yang menimpa kami.

Jujur, dia wanita yang hebat di mata saya, i bet, one day if she has a husband, she'll be a great wife.
Bukan karena saya ngefans ama dia, tapi ya dianya emang hebat.

hehehe..back to the topic, manusia yang sudah jelas jelas diminta untuk "meminta" kadang lupa akan hal itu, kita sudah dapat a great privilege buat meminta apa pun sama Allah, tapi kadang kita ga memanfaatkannya.

Itulah manusia, tempat salah dan lupa. Dan kadang, manusia tidak menyadari bahwa akan ada makna di balik setiap penciptaan.

itu yang saya sadari malam ini, dan dia pun menyadarinya.

Allah itu maha kaya, dia tau yang terbaik untuk umatnya.

tapi ingat rules nya, apabila kita meminta pada-Nya, ada 3 ketentuan yang akan terjadi,
1. Akan dikabulkan saat itu juga
2. ga dikabulkan tapi diganti yang lebih baik
3. Dikabulin pas di akhirat

Semua itulah yang terbaik untuk kita semua. :)

Tulisan saya malam ini, saya dedikasikan untuk orang terspesial saya malam ini, yang sudah menemani saya berdiskusi tentang hidup, tentang adanya makna dibalik penciptaan dan peristiwa, dan menyadarkan saya, bahwa saya sudah dewasa.

Terus berdoa, dan meminta kepada-Nya. Allah akan berikan terbaik untukmu. :)
eh eh, jangan lupain omonganku pas 7 Desember 2010! hahaha

Monday, May 23, 2011

Tahap - Tahap Simulasi Reservoir


Ada ungkapan populer dalam dunia komputer yang menggambarkan pentingnya data dalam suatu simulasi, yaitu "GIGO : garbage in, garbage out". Persiapan data bertujuan untuk mendapatkan data yang valid dan sesuai kebutuhan didasarkan pada tujuan dan prioritas simulasi. Prosentase keakuratan hasil simulasi yang dilakukan, ditentukan oleh validitas data yang dipergunakan, sehingga tanpa data yang memadai gambaran yang diharapkan tidak akan tercipta atau bahkan akan memberikan informasi yang menyesatkan.
Data-data yang dibutuhkan untuk melakukan simulasi dapat diperoleh dari berbagai sumber data yang memungkinkan. Meskipun demikian, sebagian besar dari data tersebut tidak dapat langsung dipakai, tetapi memerlukan proses pengolahan sehingga dihasilkan data yang siap pakai. Pemilihan sumber data serta pengolahan juga sangat berpengaruh terhadap kesiapan data itu sendiri, yang pada alkhirnya juga berpengaruh terhadap hasil simulasi secara keseluruhan.
selanjutnya download disini...

Sunday, May 22, 2011

Cementing


Operasi penyemenan merupakan bagian dari operasi  pemboran yang memakan biaya yang besar karena peraatan yang digunakan tidak dapat dipakai kembali , karena tertanam dalam dalam sumur untuk seterusnya, seperti centralizer, casing dan scratcher. Penyemenan harus benar-benar sempurna dan tidak  terjadi rongga-rongga pada tempat yang disemen sebabkan menyebabkan kerusakan casing akibat mengembangnya udara atau fluida lainnya yang masuk dalam rongga tersebut akibat terkena temperatur dan tekanan yang tinggi. Operasi penyemenan bertingkat (stage cementing) diterapkan apabila : Sumur terlalu dalam, Formasi diatas dan dibawah zona yang disemen cukup kompak dan jauh, dan Untuk menghindari tekanan pompa yang berlebihan, sehingga dapay mengurangi pengeluaran biaya.

selanjutnya download disini...

Cementing Procedures


Penyemenan suatu sumur merupakan salah satu faktor yang tidak kalah pentingnya dalam suatu operasi pemboran. Berhasil atau tidaknya suatu pemboran, salah satu diantaranya adalah tergantung dari berhasil atau tidaknya penyemenan sumur tersebut.
          Penyemenan sumur secara integral, merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam suatu operasi pemboran, baik sumur minyak maupun gas. Semen ter-sebut digunakan untuk melekatkan rangkaian pipa selubung dan mengisolasi zona produksi serta mengantisipasi adanya berbagai masalah pemboran.
Perencanaan penyemenan meliputi :
·         Perkiraan kondisi sumur (ukuran, tem-peratur, tekanan, dsb.)
·         Penilaian terhadap sifat lumpur pem-boran
·         Pembuatan suspensi semen (slurry de-sign)
·         Teknik penempatan
·         Pemilihan peralatan, seperti centralizers, scratchers, dan float equipment
          Program perencanaan penyemenan secara tepat, merupakan hal pokok yang akan mendukung suksesnya operasi pemboran.
Pada dasarnya operasi penyemenan bertujuan untuk :
1.      Melekatkan pipa selubung pada dinding lubang sumur,
2.      Melindungi pipa selubung dari masalah-masalah mekanis sewaktu operasi pem-boran (seperti getaran),
3.      Melindungi pipa selubung dari fluida formasi yang bersifat korosi, dan
4.      Memisahkan zona yang satu terhadap zona yang lain dibelakang pipa selu-bung.

selanjutnya download disini...

Thursday, May 5, 2011

Well Dynamic Behaviour


Keywords: coning, cusping, radial flow, productivity index (PI), skin, acidising, routine
production testing, bottom hole pressure testing, drill stem testing, horizontal wells,
cresting, productivity improvement factor, tubing performance curves, perforating, artificial
lift, gas lift, beam pumps, electrical submersible pumps, hydraulic pumps, well completion,
christmas tree, sand control, gravel packing.
Introduction and CommercialApplication: Section 8.0 considered the dynamic behaviour
in the reservoir, away from the influence of the wells. However, when the fluid flow
comes under the influence of the pressure drop near the wellbore, the displacement
may be altered by the local pressure distribution, giving rise to coning or cusping. These
effects may encourage the production of unwanted fluids (e.g. water or gas instead of
oil), and must be understood so that their negative input can be minimised.
The wells provide the conduit for production from the reservoir to the surface, and are
therefore the key link between the reservoir and surface facilities. The type and number
of wells required for development will dictate the drilling facilities needed, and the
operating pressures of the wells will influence the design of the production facilities.
The application of horizontal or multi-lateral wells may where appropriate greatly reduce
the number of wells required, which in time will have an impact on the cost of
development.
Horizontal or multi-lateral wells can also be used to cost efficiently access remaining oil
in mature fields.

selanjutnya download disini...

Drill-Stem Testing Methods



Drill-stem testing provides a method of temporarily completing a well to determine the productive characteristics of a specific zone. As originally conceived, a drill-stem test provided primarily an indication of formation content. The pressure chart was available, but served mainly to evaluate tool operation. Currently, analysis of pressure data in a properly planned and executed DST can provide, at reasonable cost, good data to help evaluate the productivity of the zone, the completion practices, the extent of formation damage and perhaps the need for stimulation. A drill-stem test provides an estimate of formation properties and wellbore damage. These data may be used to determine the well's flow potential with a regular completion that uses stimulation techniques to remove damage and increase effective wellbore size.
Reservoir characteristics that may be estimated from DST analysis include:
·      Average effective permeability. This may be better than core permeability since much greater volume is averaged. Also, effective permeability rather than absolute permeability is obtained.
·      Reservoir pressure: Measured, if shut-in time is sufficient, or calculated, if not.
·      Wellbore damage: Damage ratio method permits the estimation of what the well should make without damage.
·      Barriers, permeability changes, and fluid contacts: These reservoir anomalies affect the slope of the pressure buildup plot. They usually require substantiating data to differentiate one from the other.
·      Radius of investigation: An estimate of how far away from the wellbore the DST can "see".
·      Depletion: Can be detected if the reservoir is small and the test is properly run.


selanjutnya download disini...

Wednesday, May 4, 2011

Online Student Membership Application

Online Student Membership Application



Pendaftaran/Registrasi SPE untuk Student.....
Silahkan log in dari sini.
dengan mendaftar di SPE anda akan mendapatkan informasi seputar tentang Dunia Engineering

Tuesday, May 3, 2011

Sandstone Reservoir


Introduction
Treatment fluid selection in sandstone formations is highly dependent on the mineralogy of the rock as well as the damage mechanism. Hydrofluoric (HF) acid is typically used to dissolve the damaging silicate particles. Nonacid systems are sometimes used to disperse whole mud and allow it to be produced with the treating fluid. The criteria for selecting the treating fluid are mineralogy, formation damage mechanism, petrophysics and well conditions.
Formation mineralogy
Compatibility and sensitivity
Compatibility of the formation minerals to the various treating fluids and their additives is a significant issue when selecting fluids for acidizing. Compatibility implies that permeability does not decrease when the treating fluid contacts the formation. This concept of compatibility applies especially to sandstones, where potentially damaging reactions may occur.
Compatibility and sensitivity are related concepts. As stated by McLeod (1984), a successful matrix treatment depends on the favorable response of the formation to the treatment fluid. The treating fluid, therefore, must remove existing damage without creating additional damage through interactions with the formation rock or fluids. A formation is sensitive if the reaction between the rock minerals and a given fluid induces damage to the formation.
The sensitivity of a formation to a given fluid includes all the detrimental reactions that can take place when this fluid contacts the rock. These detrimental reactions include the deconsolidation and collapse of the matrix, the release of fines or the formation of precipitates. The precipitation of some damaging compounds cannot be avoided. Treating and overflush fluid stages are sized; so, there is sufficient volume to push potential precipitates deep enough into the reservoir to minimize their effects because of the logarithmic relationships between pressure drop and distance from the wellbore.
Sandstones can be sensitive to acid depending on temperature and mineralogy. Ions of silicon, aluminum, potassium, sodium, magnesium and calcium react with acid and can form precipitates at downhole temperatures, once their solubility product is exceeded. If these precipitates occur in the near wellbore area, they can damage the formation. Sensitivity depends on the overall reactivity of the formation minerals with the acid. Reactivity depends on the structure of the rock and the distribution of minerals within the rock, i.e., the probability of the acid reaching the soluble minerals.
The sensitivity of sandstone will also depend on the permeability of the formation. Lowpermeability sandstones are more sensitive than high-permeability sandstones for a given mineralogy. Acid formulations should be optimized on the basis of a detailed formation evaluation (Davies et al., 1992, Nitters and Hagelaars, 1990).

selanjutnya download disini...